Kana News

Jauh di Mata, Dekat di Berita

Mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Makassar Berhasil Mencatat Pencapaian Membanggakan Sebagai Presenter pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika

Bagikan :

Makassar, kananews.net — Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mencatat pencapaian membanggakan sebagai presenter pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika 3 yang digelar oleh Universitas Timor pada Rabu, 9 Oktober 2025 kemarin.

Dalam forum ilmiah yang menghadirkan 28 kelompok dengan 28 artikel tersebut, tim PKM RSH Ethno-STEM Lipa’ Saqbe beranggotakan Wahdania Fajran, Andi Adam Mahendra, Nurmila Sari Putri, dan Khaliq Aulia Alimin memaparkan riset bertajuk “Pengintegrasian Budaya Lokal Lipa’ Saqbe ke dalam Pembelajaran Matematika Materi Geometri” yang didampingi oleh Dosen Pembimbing Nasharuddin, S.Pd., M.Sc.

“Tim ini memperlihatkan bagaimana warisan budaya lokal dapat menjadi medium yang efektif untuk menajamkan pemahaman konsep geometri di sekolah dasar,” jelasnya.

Dalam presentasinya, tim menekankan urgensi pembelajaran matematika yang kontekstual dan bermakna, terutama bagi siswa yang tumbuh dalam ekosistem budaya yang kaya simbol dan pola. Lipa’ Saqbe dengan ragam motif, simetri, dan konstruksi geometri dihadirkan sebagai jembatan antara konsep abstrak dan realitas keseharian.

Melalui pendekatan Ethno-STEM, modul ajar yang dikembangkan tidak hanya mengaitkan matematika dengan sains, teknologi, dan rekayasa, tetapi juga menghidupkan literasi budaya di ruang kelas. Siswa diajak mengamati motif, mengukur sudut, mengidentifikasi simetri, hingga merekonstruksi pola sebagai proyek pembelajaran yang menyenangkan dan menantang.

Hasil penelitian menunjukkan dampak yang meyakinkan. Berdasarkan perbandingan nilai pre-test dan post-test, terjadi peningkatan capaian belajar yang konsisten, menandakan efektivitas modul dalam membantu siswa memahami materi geometri. Validasi pakar (uji ahli) memperkuat landasan teoritis dan desain instruksional modul, sementara angket yang dihimpun dari guru dan siswa memberikan respon positif atas kemudahan penerapan, keterbacaan, serta daya tarik materi. Keseluruhan temuan itu mengantarkan kesimpulan bahwa integrasi budaya dalam pembelajaran yang dikemas dalam bentuk modul ajar tersebut sangat valid dan praktis.

Partisipasi tim PGSD Unismuh di Universitas Timor ini juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas kampus dalam memajukan inovasi pedagogi. Di tengah dinamika kurikulum dan tuntutan literasi numerasi, penelitian berbasis etnomatematika memberi arah baru bagi pembelajaran yang humanis sekaligus berorientasi hasil. Lebih jauh, forum seminar nasional menjadi panggung strategis untuk berbagi praktik baik, memperkaya diskursus akademik, dan membuka kemungkinan adaptasi modul di berbagai konteks sekolah dasar.

Ke depan, tim menargetkan perluasan dampak melalui pelatihan guru, penyempurnaan materi berbasis umpan balik lapangan, serta diseminasi publikasi agar pendekatan ini kian terstandardisasi dan mudah direplikasi. Dengan pijakan riset yang kuat dan dukungan akademik yang solid, integrasi Lipa’ Saqbe dalam pembelajaran geometri diharapkan menjadi model pengembangan modul ajar yang bukan hanya efektif meningkatkan pemahaman konsep, tetapi juga menumbuhkan kebanggaan dan kepekaan budaya pada peserta didik. Semangat itu, seperti yang tersaji di panggung Seminar Nasional Pendidikan Matematika 3 Universitas Timor, menunjukkan bahwa inovasi pembelajaran terbaik seringkali lahir dari kedekatan kita dengan akar budaya sendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *