Makassar, kananews.net – Kabar duka kembali menyelimuti dunia pers, Sosok tokoh Sulawesi Selatan sekaligus Pendiri Fajar Group, Alwi Hamu meninggal dunia pada Sabtu (18/1/2025) di Jakarta kemarin.
Mendengar kabar tersebut, Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto merasa sangat kehilangan atas wafatnya tokoh wartawan indonesia khususnya di Sulawesi Selatan.
“Innalillahi wa inna ilahi rojiun. Saya turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulangnya ke rahmatullah tokoh pers yang sekaligus pendiri fajar grup, Alwi Hamu ini juga sudah saya anggap seperti orang tua sendiri. Saya sangat merasa kehilangan,” ungkap Danny.
Danny berbelasungkawa sedalam-dalamnya dan mengenang almarhum sebagai seorang pekerja keras, loyal dan bertanggung jawab.
Dedikasinya di dunia media juga dikatakan Danny sangat berpengaruh.
“Almarhum merupakan pribadi yang ulet, loyal, bertanggung-jawab dan inovatif. Beliau mendirikan fajar grup dengan menanamkan kejujuran dan mengedepankan fakta dalam pemberitaan sehingga sampai saat ini Fajar Group masih berkibar dan menjadi kiblat pemberitaan,” ungkap Danny.
Danny menambahkan, dalam masa kepemimpinannya Alwi Hamu sudah menjadikan Fajar Group sebagai salah satu perusahaan media yang layak diperhitungkan.
“Semoga pak Alwi Hamu mendapat tempat yang layak disisi Allah, dan keluarga yang ditinggalkan agar bisa sabar dalam cobaan,” harap Danny.
Tak hanya itu, Ketua TP PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail, menyampaikan belasungkawa mendalam atas berpulangnya tokoh pers nasional sekaligus Founder Fajar Group itu, Indira menyebut, kepergian Alwi Hamu merupakan kehilangan besar, khususnya bagi dunia jurnalistik dan masyarakat Sulawesi Selatan.
Dia mengenang sosok Alwi Hamu sebagai pribadi yang penuh dedikasi, memiliki visi yang tajam, dan terus berjuang untuk menyuarakan kebenaran melalui media.
“Kepergian H. M. Alwi Hamu meninggalkan duka mendalam bagi kita semua, khususnya masyarakat Sulawesi Selatan. Beliau adalah tokoh yang tidak hanya berjasa bagi dunia pers nasional, tetapi juga menginspirasi kita semua dengan semangat dan keberanian dalam memperjuangkan idealisme,” ujar Indira, Sabtu (18/1/2025) kemarin.
Diketahui, jenazah almarhum akan tiba di Makassar pada sore hari Sabtu (18/1/2025) dan rencana akan dikebumikan di Pattene tepat di samping makam istrinya, Almarhumah Hj Nuraeni Gani Ottoh pada Ahad 19 Januari 2025.
Almarhum sendiri lahir di Parepare pada Jumat, 28 Juli 1944 dan wafat di usia 80 tahun. (*)