Jakarta, kananews.net – Dunia pers nasional kembali berduka terkhusus pers Sulawesi selatan, Salim Said menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (18/5/2024) lalu.
Belum lama kita dengar kabar tersebut kini H. M. Alwi Hamu, Pria kelahiran Parepare Sulawesi Selatan pada 28 Juli 1944, yang dikenal sebagai pendiri Fajar Group tutup usia, kabar duka itu menyebar cepat melalui grup-grup WhatsApp dan media social yang mengundang ucapan belasungkawa dari berbagai kalangan.
“Innalillahi wa innailaihi rajiun,telah berpulang ke Rahmatullah Bapak H. M. Alwi Hamu pada Sabtu, 18 Januari 2025 di RS Puri,” demikian isi pesan yang tersebar di berbagai grup dan awak media.
H. M. Alwi Hamu bukan sekadar nama besar di dunia pers, tetapi juga sosok yang dikenal akan kejujurannya, kepiawaian berkomunikasi, dan jiwa visionernya.
Sifat-sifat inilah yang membuatnya diterima di berbagai lapisan masyarakat.
Sejak muda, Alwi sudah menunjukkan minatnya pada dunia media. Saat masih duduk di bangku SMP, ia mulai menerbitkan majalah stensilan, dan semangat ini terus berlanjut hingga masa SMA.
Saat menjadi mahasiswa, Alwi mendirikan Surat Kabar Umum KAMI pada tahun 1966, salah satu media yang menjadi batu loncatan kariernya di industri pers.
Puncak kariernya terjadi pada 1 Oktober 1981, ketika ia mendirikan harian Fajar, yang kemudian berkembang menjadi salah satu media terbesar di tanah air.
Di bawah kepemimpinannya, Fajar Group tumbuh pesat dengan berbagai unit usaha di bidang media, memperkuat posisinya sebagai salah satu pilar pers nasional.
Kehilangan Alwi Hamu menjadi duka mendalam tidak hanya bagi keluarga besar Fajar Group, tetapi juga bagi dunia jurnalistik dan masyarakat Indonesia secara umum.
Sosoknya yang dikenal rendah hati dan penuh dedikasi, meninggalkan jejak yang tak tergantikan di dunia pers.
Semasa hidupnya, Alwi Hamu tidak hanya dikenal sebagai pemilik media, tetapi juga sebagai tokoh yang memperjuangkan kebebasan pers dan kemajuan Sulawesi Selatan.
Ia banyak menginspirasi generasi muda untuk berkarya, dan berkontribusi bagi bangsa melalui media.
Berita kepergiannya menyelimuti masyarakat Sulawesi Selatan, dengan rasa kehilangan yang mendalam.
Banyak yang mengenang kontribusi besar Alwi dalam memajukan daerah, dan memperjuangkan suara rakyat melalui medianya.
H. M.Alwi Hamu kini telah berpulang, meninggalkan warisan besar di dunia pers Indonesia.
Semoga amal kebaikan beliau diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Dunia pers telah kehilangan salah satu tokoh terbaiknya, tetapi semangat dan dedikasi Alwi Hamu akan terus hidup, dalam setiap lembar berita yang pernah ia perjuangkan. (*)