Makassar, kananews.net – Proses pemungutan suara di Kota Makassar berjalan lebih lambat dari jadwal yang sudah ditentukan, Seperti yang diketahui, sesuai jadwal pemungutan suara dimulai pukul 07.00, namun hingga 08.00 banyak TPS yang belum melaksanakan pemungutan suara.
Dari Pantauan awak media, keterlambatan terjadi di sejumlah titik seperti di TPS 18 Kelurahan Bira Tamalanrea, TPS 36 Kelurahan Antang, TPS 31 Lorong Mekanis Jalan Batua Raya, TPS 29 Kelurahan Tamamaung, Kecamatan Panakkukang, TPS 21 Kelurahan Gunung Sari.
Ketika pemilih datang, ada beberapa TPS yang masih melakukan pembongkaran logistik dan bahkan ada logistik yang baru tiba.
Komisioner KPU Makassar Kota Makassar, Muhammad Abdi Goncing kepada kananews.net mengatakan pihaknya minta maaf atas keterlambatan yang terjadi. Hal ini menurutnya karena ada keterlambatan pendistribusian logistik.
“Kepada seluruh masyarakat dan pemilih di Makassar, kami memohon maaf yang sebesar besarnya atas adanya keterlambatan dalam distribusi logistik pemilu ke TPS, sehingga membuat masyarakat lama mengantri di TPS,” ujar Abdi, Rabu 14 Februari 2024 kemarin.
Lebih lanjut Abdi, keterlambatan ini disebabkan oleh adanya sedikit kendala pada armada angkutan logistik yang terbatas.
Samsang Syamsir, Anggota Koalisi OMS Kawal Pemilu 2024 Sulsel dari lembaga Forum Informasi dan Komunikasi Organisasi Non Pemerintah (FIK ORNOP) Sulsel mengungkapkan bahwa hal tersebut menandakan bahwa KPU tidak siap melakukan pemungutan suara.
“Soal kendala armada itu kan harusnya bisa diantisipasi dari awal. Kalau begitu ini menandakan bahwa KPU tidak siap,” ujar Samsang kepada kananews.net, 14 Februari 2024.
Menurutnya kendala teknis tidak bisa menjadi alasan keterlambatan pemungutan suara jika memang sebelumnya telah diperhitungkan.
Lebih lanjut Samsang menegaskan KPU sebagai penyelenggara harusnya terbuka saja mengatakan bahwa ada kendala pada pendistribusian logistik dari awal. Agar tidak ada spekulasi yang mengarah pada kecurangan.
“Harusnya terbuka saja dari awal. Bahwa KPU ada kendala di penyaluran logistik. Kalau beginikan publik bisa menilai macam-macam terkait ketidaksiapan penyelenggara,” ujarnya saat dihubungi oleh kananews.net.
Merespon tanggapan kelompok masyarakat sipil, Muhammad Abdi Goncing mengaku pihaknya siap menyelenggarakan pemilu. Adapun terkait adanya keterlambatan logistik di lapangan hal ini sebenarnya sudah ada antisipasi.
“Kami siap menyelenggarakan pemilu dan kami sudah antisipasi. Namun di lapangan ada kendala-kendala yang kami temui,” ujar Abdi saat dihubungi oleh kananews.net pada Rabu, 14 Februari 2024. (*)