Oleh: Muhammad Ibrahim (Pemerhati Pendidikan, Pengabdian dan Pemberdayaan)
Kananews.net – Kubangun dari tidur senyummu mencidukku, menggodaku, merubah sketsa wajah kebahagiaan.
Pelukan eratmu menggugurkan daun kering letih dan lelah.
Dahaga menghampiri, disegarkan dengan air hangat keihklasan.
Coba renungkan …… !!!!
Jika ada kebahagiaan dalam sehari ini. Maka, jadikanlah sebagai senyuman, pelukan dan air hangat keikhlasan.
Coba pikirkan …. !!!!
Jika sinar matahari menyinarimu di pagi hari, maka, janganlah menanti datangnya cahaya bulan di malam hari.
Hari ini yang akan Anda jalani, bukan hari kemarinmu yang telah berakhir dengan segala kebaikan dan keburukan, dan juga esok yang belum tentu datang menghampiri.
Terbitnya matahari adalah milikmu saat ini, Tenggelamnya matahari dan munculnya rembulan bukan langsung menjadi milikmu. Jangan menanti yang belum tentu datang.
Hiduplah hari ini tanpa kesedihan, kegalauan, kemarahan, kedengkian, keputusasaan, dan kegagalan.
Pada hari ini dimana Anda hidup saat tepat untuk menanam sebanyak-banyaknya benih kebaikan, akan tumbuh subur, berbuat lebat hingga bisa berbagi.
Marilah mempersembahkan sesuatu yang paling indah untuk hari ini kepada Sang Pemilik.
Petikan nasehat Nabi Saw,” Setiap kebaikan adalah sedekah.” Maka beristighfarlah, bertasbihlah, bertahmidlah, bertakbirlah dan jangan lupa membawa shalawat.
Jangan lupa, ukirlah pada dinding qalbu Anda satu kalimat berwarna “HARI INI ADALAH KAMUS KEBAHAGIAAN”.
Jangan lupa, lukislah pada sanubari batin “Telur hari ini lebih baik daripada ayam esok hari”.
Jika Anda dapat minum segelas air hangat hari ini, mengapa Anda harus bersedih atas air asin yang Anda minum kemarin, atau mengkhawatirkan panasnya air esok hari dan dinginnya air di waktu malam.
Yakinlah …. !!!
Aku hanya hidup hari ini. Karenanya aku menumbuhkan bibit kebahagiaan dan mencabut gulma gangguan jiwa.
Optimislah …. !!!
Jalanilah ….. !!!
Aku akan menghirup udara segar, bukan polusi udara.
Aku akan selalu berbuat baik kepada orang lain dan mengulurkan tangan kepada siapapun. Aku akan tersenyum, menyingkirkan duri di pinggir jalan, menebarkan salam dan berbahagia bersama kedua orang tua.
Wahai masa lalu engkau laksana benalu yang tak tahu malu.
Wahai masa depan engkau laksana fatamorgana, engkau masih dalam kegaiban.
Tiada gairah memburu sesuatu yang belum tentu ada.
*Hari inilah adalah kamus kebahagiaan. Kamus adalah terjemahan dan definisi singkat sastra dan bahasa untuk universitas kehidupan*.
Selamat berbahagia !!!