Maros, kananews.net – Ratusan mahasiswa KKN Universitas Islam Makassar (UIM) yang memprogramkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kabupaten Maros Sulawesi Selatan tidak lama lagi akan melaksanakan penarikan, dari penarikan itu rombongan Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) melakukan kunjungan di 3 kecamatan diantaranya: Camba, Cenrana dan Mallawa pada selasa (14/11/2023).
Dalam kunjungan Rektor tersebut turut hadir para Dosen Pendamping Lapangan yang mendampingi rombongan Rektor.
Mariati selaku Dosen Pendamping Lapangan (DPL) di desa Timpuseng mengatakan kepada kananews.net, Mahasiswa yang ada di desa Timpuseng sudah melaksanakan komitmennya sesuai dengan program kerja dan melaksanakan program-program itu dengan lancar dan penuh tanggung jawab.
“dalam kunjungan ini saya melihat sudah 99 persen proker sudah terlaksana.”
Sejauh ini saya sebagai dosen pendamping lapangan melihat ada trobosan baru bagi mahasiswa KKN yang mengadakan KKN di kabupaten Maros, terkhusus di desa Timpuseng kecamatan Camba kabupaten Maros ini, pasalnya Mahasiswa KKN memiliki program unggulan yaitu penomoran rumah di suatu desa yang ada di kecamatan Camba.
Tak hanya itu DPL juga memberikan penilaian terbaik dengan adanya program pembuatan tempat sampah, dengan adanya sampah yang tidak indah dipandang maka warga akan berinisiatif untuk membuang pada tempatnya.
Tak hanya itu, keagamaan yang tak terlupakan menjadi salah satu program unggulan di desa Timpuseng, sebagaimana kita ketahui program keagamaan itu menjadi cerminan tersendiri bagi kampus UIM yang menerapkan nilai-nilai keislaman.
“Saya berharap kepada mahasiswa KKN agar terus belajar, karena perjuangan tidak berhenti sampai disini, pulang dari KKN nanti mahasiswa harus di kampus untuk melakukan program magang, yang mana magang ini merupakan pengabdian kepada masyarakat untuk melahirkan tulisan proposal penelitian,” tambahnya.
Di lain sisi lokasi KKN dan lokasi magang itu tempat Mahasiswa untuk bersosialisasi dengan Mahasiswa lain, di situ juga para mahasiswa berkolaborasi keilmuan dari berbagai fakultas dan jurusan, sambungnya.
Di tempat terpisah pemerintah kecamatan Camba mengatakan: tidak terasa mahasiswa KKN sudah ada sekitar 35 hari di sini dan tidak lama lagi akan meninggalkan lokasi KKN.
“Semoga adik-adik mahasiswa yang telah ditempatkan di berbagai desa terkhusus yang di kecamatan camba bisa berkolaborasi, Alhamdulillah dari program-program yang telah dilaksanakan para adik-adik mahasiswa itu direspon baik dengan masyarakat, kami juga selaku pemerintah kabupaten Maros sangat berterima kasi kepada Rektor Universitas Islam Makassar karena telah mengabdikan adik-adik mahasiswa di kecamatan Camba, Cenrana dan Mallawa.”
Hal senada yang diungkapkan Suardi Bakri selaku LPPM kedepan kami berharap ketiga kecamatan ini menjadi mitra, bukan hanya pelaksanaan KKN tapi pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi baik itu penelitian, pengabdian masyarakat maupun peningkatan kapasitas SDM.
“Kami selaku pengelola KKN dalam hal ini LPPM UIM mengucapkan terimakasih kepada pemerintah daerah terkhusus kecamatan Camba, Cenrana dan Mallawa, yang telah menerima dan memfasilitasi anak-anak kami dalam rangka pelaksanaan KKN,” jelasnya sebelum penarikan secara resmi oleh Wakil Rektor 2.