Sinjai, kananews.net – Dompet Dhuafa melalui Layanan Kesehatan Cuma-cuma Dompet Dhuafa (LKC DD) Sulawesi Selatan, meluncurkan program kesehatan , melalui Program Kawasan Mandiri Berdaya (Madaya) Dompet Dhuafa, pada Jumat, (25 Agustus 2023) kemarin.
Kegiatan ini bertempat di aula desa Arabika Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai.
LKC DD, memilih Desa Arabika Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai sebagai lokus program.
Launching program kesehatan ini, merupakan salah satu rangkaian program Kawasan Madaya, selain program pendidikan dan program ekonomi yang telah lama berjalan, yaitu program pemberdayaan kopi Sinjai.
Salah satu fokus dalam program kesehatan yang diluncurkan oleh LKC DD SulSel adalah, adanya Pos Gizi yang akan membantu pemerintah Desa Arabika dalam menangani kasus stunting yang kasusnya sangat tinggi di Desa Arabika.
Adapun yang Hadir dalam peluncuran program ini diantaranya: kepala desa Arabika A. Harianto, kasi pemerintahan Kecamatan Sinjai Barat Muh Harun, dan juga perwakilan dari Dinas Kesehatan yaitu kepala Puskesmas Manipi, dr Vera Novita Silalahi, Kepala Pustu Arabika, para kepala dusun, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda.
Dalam sambutannya, A. Harianto menyampaikan terima kasih kepada Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa, yang telah menyentuh Desa Arabika melalui organ Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) dan berbagai program lainnya.
Pimpinan LKC Dompet Dhuafa Sulsel, Asdinullah Saudin dalam sambutannya, membeberkan beberapa program dan kolaborasi yang akan dilaksanakan bersama pemerintah desa arabika dan kader posyandu yang ada di desa Arabika.
“Tujuan dari kegiatan ini, adalah bagaimana kita membangun kemandirian masyarakat, memperkuat kelembagaan, dan menambah relasi Dan saat ini kami memilih lokasi di Desa Arabika, serta akan fokus membantu pemerintah dalam penanganan stunting.”
Peluncuran program ini, dilanjutkan dengan pelatihan kader posyandu di Desa Arabika, yang diikuti oleh kader-kader posyandu dari 5 dusun yang ada di Arabika. Pelatihan ini, sekaligus menyamakan persepsi antar kader, yang nantinya akan menjadi ujung tombak penanganan stunting di Arabika, menuju Arabika Nol Stunting, jelasnya.*