Makasar, kananews.net (19/6/2023)–Dalam upaya melestarikan kekayaan budaya dan bahasa daerah, sebuah sarasehan pelestarian bahasa daerah baru-baru ini digelar di Kota Makassar. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari akademisi, pejabat pemerintah, tokoh masyarakat, hingga para pemuda yang berkomitmen untuk menjaga warisan budaya yang ada. Acara berlangsung di Hotel Four Points, Makassar (19/6/2023) malam.
Sarasehan bertema “Penguatan Jejaring Pemangku Kepentingan dalam Menyukseskan Revitalisasi Bahasa Daerah Sulawesi Selatan” ini merupakan langkah konkret dalam merespons keprihatinan akan semakin berkurangnya penggunaan bahasa daerah di era globalisasi ini. Dalam pembukaan acara, Kepala Badan Bahasa, E. Aminuddin Aziz menyampaikan pentingnya menjaga bahasa daerah sebagai simbol keberagaman budaya yang menjadi kekayaan bangsa.
Dalam sesi pertama, para akademisi dan pakar bahasa daerah memaparkan kondisi bahasa daerah di wilayah tersebut. Mereka membahas tantangan dan hambatan dalam melestarikan bahasa daerah serta pentingnya peran generasi muda dalam menjaga kelestariannya. Disadari bahwa dalam era digital ini, bahasa daerah seringkali tersisihkan oleh dominasi bahasa global. Oleh karena itu, pendekatan yang kreatif dan inklusif diperlukan untuk mendorong pemuda agar tetap menggunakan dan mencintai bahasa daerah.
Sesi berikutnya adalah panel diskusi yang melibatkan tokoh masyarakat yang telah aktif dalam melestarikan bahasa daerah. Mereka berbagi pengalaman, strategi, dan inisiatif yang telah dilakukan di komunitas mereka. Salah satu penanya, Prof. Kembong Daeng, menceritakan tentang proyek bukunya yang berjudul “Kamus Bahasa Daerah: Menggali Akar Budaya Kita”. Buku tersebut memberikan gambaran kaya tentang kosa kata dan frasa dalam bahasa daerah yang semakin jarang digunakan sehari-hari.
Selain itu, para peserta sarasehan juga disuguhi dengan berbagai aspirasi dari kalangan pendidik, dan pemerhati bahasa daerah di Sulawesi Selatan.
Sarasehan tersebut diakhiri dengan serangkaian rekomendasi dan kesimpulan dari para peserta. Salah satu rekomendasi utama adalah mengintegrasikan pengajaran bahasa daerah secara aktif di lembaga pendidikan, baik di tingkat sekolah dasar maupun perguruan tinggi. Selain itu, partisipasi pemuda dan penggunaan media sosial sebagai alat untuk mempromosikan bahasa daerah juga dianggap penting.
Pada akhir acara, Bapak/Ibu [Nama Pejabat Pemerintah] berkomitmen untuk mendukung upaya pelestarian bahasa daerah melalui program-program pemerintah yang terfokus pada pendidikan dan pengembangan budaya. Dia juga mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi dan menjaga semangat dalam melestarikan kekayaan bahasa daerah sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Indonesia.
Dengan adanya sarasehan ini, diharapkan upaya pelestarian bahasa daerah dapat semakin ditingkatkan, generasi muda semakin terinspirasi, dan kesadaran akan pentingnya bahasa daerah sebagai warisan budaya bangsa semakin meningkat. Pelestarian bahasa daerah adalah tanggung jawab kita bersama untuk menjaga keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia.