Makassar, kananews.net – PKLK (Pendidikan Khusus Layanan Khusus) bersama MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SLB (Sekolah Luar Biasa) tingkat Provinsi Sulawesi selatan telah menyukseskan Seleksi O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) dan FLS2N (Festival Lomba Seni Siswa) tingkat Provinsi yang di gelar di SLB Negeri 1 Pembina Makassar, pada 15 hingga 17 Mei 2023 kemarin.
Adapun sekolah yang ikut menyukseskan kegiatan ini diantaranya: Yapti, Yukartuni SLB Negeri 1 pembina Makassar dan sekolah-sekolah lainya setingkat Provinsi Sulawesi Selatan.
Dari seleksi tersebut Subu selaku pemangku kebijakan di SLB-A YAPTI mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada peserta lomba, pendamping maupun pelatih sehingga ada perwakilan dari YAPTI untuk berlaga di tingkat Nasional mendatang.
“Saya berharap kepada Adrian dan Afifah yang telah berlaga di Provinsi bisa bersaing di Nasional, namun kita ketahui bersama bahwa, di tingkat Nasional itu masih orang-orang jawa yang mendominasi juara,” ungkap Subu kepada kananews.net, Senin (22/5/2023).
Namun hal tersebut Subu tidak mematahkan semangat dari kedua siswa siswi untuk berlaga di Nasional mendatang.
“kita sebagai peserta lomba, tidak akan menyerah sampai titik darah penghabisan, kita tetap berharap kedua siswa dan siswi ini bisa berkompetisi secara ketat di Nasional, yang dibarengi dengan latihan secara terus menerus,” sambungnya.
Di lain sisi Subu mengapresiasi siswa siswi yang belum lolos ketingkat Nasional.
“kita tetap apresiasi siswa siswi kita yang belum lolos ke tingkat Nasional karena telah mewakili gugus, memang harus diakui bahwa: peserta dari daerah-daerah itu sudah mampu memperlihatkan kemampuannya, berbeda lima tahun atau sepuluh tahun yang lalu, yang mendominasi itu adalah sekolah-sekolah dari Makassar.”
Lebih lanjut Subu berharap bagi siswa siswi yang belum dapat juara tahun ini.
“insya Allah tahun depan masih ada kesempatan untuk mewakili Provinsi Sulawesi Selatan diajang lomba-lomba berikutnya dengan catatan kita memperbanyak latihan.”
Berbeda jika Event itu kita adakan setingkat wilayah dua, peserta-peserta dari sekolah lain itu sudah Down mendengar peserta dari YAPTI.
Berbeda dengan gugus-gugus lainnya yang ada di daerah-daerah, malah guru-gurunya yang memotivasi para anak didiknya untuk mengalahkan peserta dari YAPTI, karena kalau kita mengalahkan dari YAPTI itu prestasi luar biasa.
“YAPTI dari dulu sangat ditakuti dari sekolah-sekolah yang ada di daerah, namun seiring perkembangan zaman sekolah-sekolah yang ada di daerah sudah mulai menunjukkan perlawanan, itu berarti guru-guru yang ada di sekolah tersebut sudah berhasil mendidik siswa-siswinya.”
Dilain sisi: Subu berharap kepada kedua siswa siswi YAPTI yang akan berlaga ke tingkat nasional agar mampu masuk sepuluh besar, walaupun itu memerlukan latihan keras.
Tak hanya itu, Subu juga berpesan kepada para pelatih pemula agar jangan dulu merasa puas dengan Event ini karena masih banyak Event-Event yang akan kita tempati untuk bertarung, tutupnya.
Setelah perlombaan tersebut digelar, berbagai selamat menghujani para peserta dari YAPTI.
“Selamat untuk Cindy dan untuk Nisa, terus berlatih jangan putus asa, kesempatan ini masih panjang kesempatan masih banyak usia masih sangat muda dan untuk Cindy juga terus berlatih walaupun kalian belum bisa untuk mewakili provinsi di tingkat nasional tapi menurut saya kalian adalah juara sejati karena kalian sudah berani tampil di depan orang banyak,” ungkapnya.