Makassar, kananews.net – Pengalaman belajar online semakin menjadi hal yang umum saat ini, terutama karena pandemi yang pernah berlangsung. Saat ini, banyak mahasiswa yang kuliah online tak terkecuali mahasiswa disabilitas netra yang harus mengikuti sistem itu.
Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana cara belajar online dan apa saja aplikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran terkhusus anak disabilitas netra.
Dalam percakapan ini, kita bisa melihat seorang mahasiswa yang belajar online bernama Ary. Saat ditanya tentang aplikasi yang digunakan dalam pembelajaran, Ary mengatakan bahwa mereka biasanya menggunakan aplikasi Zoom atau Google Meet. Hal ini menunjukkan bahwa banyak aplikasi video conferencing yang dapat digunakan untuk belajar online.
Selain itu, kita juga bisa melihat bahwa Ary adalah seorang tunanetra. Dia menggunakan beberapa aplikasi untuk mendukung penggunaan perangkat-perangkatnya, seperti vocalizer, NVDA, dan JAWS. Ini menunjukkan bahwa ada banyak aplikasi pembaca layar yang dapat membantu tunanetra dalam belajar online.
Ketika ditanya tentang penggunaan media sosial, Ary mengatakan bahwa dia memiliki akun Facebook dan Instagram. Dia menggunakan WhatsApp untuk berkomunikasi dengan teman-temannya di kampus.
“Facebook dan Instagram digunakan untuk mencari informasi atau teman baru.”
Dalam percakapan ini, kita juga bisa melihat bahwa Ary jarang mengunggah status di media sosial. Dia juga tidak suka jika seseorang menandai dirinya dalam status atau foto tanpa izin. Hal ini menunjukkan bahwa setiap orang memiliki hak privasi dan perlu dihormati.
Belajar online memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi mahasiswa. Namun, masih ada beberapa tantangan, seperti masalah koneksi internet dan kesulitan mengakses materi pembelajaran. Oleh karena itu, perlu ada dukungan dan bantuan dari pihak Universitas dan pemerintah untuk memastikan bahwa setiap mahasiswa dapat mengakses pendidikan secara online dengan mudah dan efektif.