Bulukumba, kananews.net – Lapas Kelas IIA Bulukumba menggelar program religi berupa Pengajian Rutin bekerja sama dengan pengurus Majelis Dai Muda Pusat Bulukumba pada Jumat, 24 Februari kemarin.
Namun ada yang berbeda dari pelaksanaan kajian pada hari ini pasalnya, Ustadz Ikhwan Bahar mengajak Firdaus Abdul Rahim dalam kegiatan tersebut.
“Sebelum kajian kita mulai kita dengarkan dulu motifasi dari adinda Firdaus agar kita terus semangat utamanya dalam hal mempelajari agama islam ini”, ungkap Ustadz Ikhwan Bahar sebelum memulai kajiannya.
Sementara itu, Firdaus dalam sambutannya mengajak kepada 525 Orang warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Bulukumba agar semangat belajar membaca Al-Qur’an.
“Kami yang Tuna Netra saja semangat mempelajari Alquran apalagi mereka yang mampu melihat indahnya alam ini”, tutur Firdaus yang juga mahasiswa UIM itu.
Tak hanya itu, Firdaus juga memperkenalkan Al-Qur’an Braille yang terbentuk dari titik-titik diatas mushab dan membacakan beberapa ayat, dalam pembacaan itu 525 warga binaan lapas mengikuti bacaan itu.
Sementara itu Ustad, Ikhwan Bahar dalam kajiannya membahas penyebab dan syarat-syarat bertayamum.
“penyebab orang bertayammum ada tiga, yang pertama uzur karena sakit, yang kedua musafir yang tidak mendapatkan air sama sekali dan yang ketiga kemarau yang panjang dan sumur kekeringan di musim kemarau.”
Syarat-syarat tayamum, yang pertama sudah masuk waktu shalat, yang kedua berusaha mencari air tapi tidak ada lantas waktu shalat sudah masuk, yang ketiga menggunakan tanah yang suci atau debu-debu, tidak boleh menggunakan pasir atau batu dan sejenisnya, empat terlebih dahulu menghilangkan najis dari badan kita.
Fardhu tayamum, yang pertama berniat, yang kedua mengusap muka dengan tanah kering atau debu yang suci, yang ketiga mengusap kedua tangan sampai pergelangan atau siku dan terakhir tertip dan berturutan.
Disesi terakhir kajian ini diakhiri dengan sesi Tanya jawab yang dipandu Zulfadli dari Majelis Dai Muda.