Pinrang, kananews.net – Di pengujung 2022 Indonesia dilanda musim hujan yang mengakibatkan terjadinya bencana alam seperti banjir, longsor , dan bencana alam lainnya, namun ada yang menarik bagi Rombongan keluarga calon mempelai laki-laki yang hendak mengantar uang panai di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) rombongan tersebut memakai perahu rakitan ke rumah calon mempelai perempuan, ini disebabkan kondisi di sekitar rumah calon mempelai perempuan sedang dilanda banjir.
Dalam video yang dilihat para awak media , Ahad (25/12/2022) tersebut, terlihat rombongan calon keluarga mempelai laki-laki menaiki perahu rakitan yang terbuat dari drum yang disusun papan di atasnya.
Mereka sedang menuju ke rumah calon mempelai perempuan untuk mengantarkan uang panai. Tampak beberapa orang mendorong perahu rakitan tersebut menuju ke rumah calon mempelai perempuan.
Namun tidak semua rombongan calon mempelai laki-laki menuju ke rumah calon mempelai perempuan itu karena Mereka tampak ketakutan menaiki perahu rakitan tersebut.
Sementara itu: Rustan selaku Kepala Desa Mattiro Ade membenarkan “Iya, itu tadi saya mengantar uang panai ke rumah perempuan dalam kondisi banjir”.
Jelasnya kepada awak media yang dikutip dari detikSulsel.
Lebih lanjut Rustan menceritakan hal tersebut terjadi di Dusun Sempang Barat, Desa Mattiro Ade, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang Ahad (25/12) sekitar pukul 14.00 Wita. Kondisi di rumah calon mempelai perempuan memang dalam kondisi banjir.
“Itu air bahkan setinggi perut orang dewasa. Makanya disiapkan perahu rakitan dari drum agar kami bisa tetap sampai di rumah calon mempelai perempuan,” jelasnya.
Meskipun dalam kondisi banjir, Rustan mengaku proses mengantar uang panai tersebut tetap berjalan dengan baik. Hanya saja banyak rombongan calon mempelai laki-laki yang terpaksa hanya menunggu di pinggir jalan.
“Banyak yang tidak ikut tadi, terutama yang ibu-ibunya. Memang di lokasi sulit kalau mau lewat”. Papar Rustan.
Rustan mengaku di Dusun Sempang Barat memang sering banjir. Apalagi jika intensitas hujan cukup deras.
“Memang termasuk langganan banjir di situ (Dusun Sempang Barat),” jelas Kepala Desa Mattiro Ade itu.