Makassar, kananews.net – Kembali bawa nama baik kampus, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar berhasil lolos pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) 2022. Irmawati bersama rekan-rekannya yaitu Karmilah dan Rifka Handayani berada dibawah bimbingan dosen bapak Sandi Pratama.
Tim yang diketuai oleh Irmawati itu melakukan riset dengan judul “Durio mask: masker berbahan kulit durian sebagai antiseptik pencegah jerawat”. Produk ini mudah dipakai dengan memanfaatkan bahan di sekitar, kulit durian ini ternyata banyak manfaatnya, dapat mengatasi jerawat, menyamarkan noda bekas jerawat, mencerahkan wajah, melembabkan dan melembutkan kulit wajah, serta menghilangkan komedo.
“Nah dengan ini kami membuat suatu produk skincare yang mudah digunakan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang masih jarang dimanfaatkan, namun memiliki khasiat dan manfaat yang sangat baik untuk kesehatan kulit wajah,” ucap Irma saat diwawancai.
Tidak sengaja kami memikirkan ide ini, kata Irma. Langsung tertimbul di benak bahwa kulit durian bisa di kelola menjadi masker wajah, yah kami memilih kulit durian untuk membuat produk ini karena salah satu membuat org tertarik karena ke unikannya dan pertama kali dikelola menjadi masker wajah dan kami memberi nama produk tersebut yaitu durio mask.
“Pada awalnya, ide ini terpikirkan karena melihat kulit durian yang masih sangat jarang dimanfaatkan. Padahal, durian sangat populer di Indonesia dan sangat melimpah di Indonesia. Disini kami berinisiatif membuat produk baru ini, masker wajah dari ekstrak kulit durian,” lanjutnya.
Diangkatnya riset ini dalam PKM-K menjadikan pemanfaatan kulit durian sebagai bahan pdroduk scincare yang alami. Serta, membantu mengatasi permasalahan jerawat pada kulit wajah dan memiliki nilai jual tersendiri. Irmawati membagikan tips agar PKM yang diajukan dapat lolos pendanaan.
Terdapat beberapa hal yang perlu dapat diperhatikan saat proses pemilihan topik hingga penyusunan riset. Pertama, buat judul yang menarik, kreatif, dan dapat mempresentasikan isi proposal. Kedua, ikuti dan patuhi pedoman PKM-K yang sudah diberikan. Ketiga, perhatikan betul-betul peraturan dan format yang ada, agar proposal PKM-K sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Irmawati sangat berharap, ia dan tim dapat membantu banyak orang, terutama berkenaan dengan masalah kulit yakni jerawat. Ia juga berharap agar riset ini dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan target yang dipatok. (*)