Maros, kananews.net – Peningkatan sumber daya kelautan adalah salah satu program utama pemerintah saat ini. Untuk menunjang hal tersebut maka perlu adanya peningkatan kemampuan sumber daya manusia di daerah pesisir. Salah satu hal yang sangat dasar dan penting yaitu pengetahuan dasar tentang proses pendinginan hasil tangkapan ikan di kapal. Penggunaan es balok sebagai media pendingin ikan yang kurang optimal merupakan salah satu masalah besar yang dialami oleh nelayan.
Kurangnya pengetahuan mereka tentang jenis bahan pendingin selain es balok mengakibatkan kerugian pada hasil tangkap yang kurang segar hingga ke tangan konsumen akibatnya mereka harus mengeluarkan uang yang lebih banyak untuk biaya pembelian es balok setiap kali melaut. Olehnya itu, pada program pengabdian masyarakat Unhas program kemitraan wilayah dengan Kabupaten Maros, masyarakat akan dibimbing tentang pembuatan dan cara perawatan ice gel/pack sebagai pengganti es balok dimana penggunaannya jauh lebih efektif menggunakan ice gel/pack sebagai media pendingin yang diharapkan mampu membantu nelayan untuk mempertahankan kualitas mutu hasil tangkapan dan mengoptimalkan kapasitas ruang palka untuk menampung hasil tangkapan yang lebih melimpah hingga pada proses jual beli.
Sebagai bentuk respon atas permasalahan ini maka kelompok pengabdian kepada masyarakat Unhas program kemitraan wilayah (PPMU-PK Dies Natalis) dengan alokasi sumber dana Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi bahan insulasi dan bahan pendingin pengganti es balok untuk nelayan. Sehingga dengan terlaksananya kegiatan ini diharapkan akan meningkatkan tingkat produktivitas dan kesejahteraan nelayan terutama di tempat pelaksanaan kegiatan yakni di Desa Ampekale, Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros. Sosialisasi ini berlangsung pada hari Sabtu 13 Agustus 2022.
Dalam sambutannya Ketua Departemen Teknik Sistem Perkapalan FT-UH, Dr.Eng Faisal Mahmuddin, ST, MEng mengatakan “Terdapat banyak inovasi teknologi yang dapat digunakan oleh nelayan tetapi masih kurang dalam sosialisasinya, dan juga teknologi tepat guna belum tentu dapat digunakan pada setiap lokasi kembali lagi dari tantangan yang ada terutama efektifitas teknologinya” begitu singkatnya. Turut hadir pula Bapak Dr. Muhammad Banda Selamat, ST, M.Si dari Departemen Ilmu Kelautan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas. Penyuluh perikanan dari Dinas Perikanan dan Keluatan Kab. Maros yang bertugas di Desa Ampekale Ibu Hj. Bahraini mengatakan, “Saya mewakili masyarakat merasa terhormat dan mengucapkan terima kasih karena tim PPMU-PK Dies Natalis Unhas memilih Desa Ampekale sebagai lokasi sosialisasi dan berharap teknologi bahan insulasi dan bahan pendingin pengganti es balok dapat bermanfaat bagi masyarakat Desa Ampekale” ujarnya sekaligus membuka acara sosialisasi ini.
Sebelum kegiatan sosialisasi para nelayan diberikan pre test terlebih dahulu. Selanjutnya sosialisasi dengan pemaparan materi mengenai ice gel/ice pack yang telah banyak digunakan dalam bidang farmasi, makanan, dan lainnya. Pemaparan dilakukan oleh Ibu Ir. Syerly Klara, MT sekaligus ketua tim pengabdian masyarakat. Dalam pemaparan materi Ibu Ir. Syerly Klara, MT mengatakan ice pack merupakan larutan yang dapat dibekukan menjadi es, menggunakan hard casing terbuat dari plastik HDPE tidak mudah bocor dan aman digunakan sebagai media pendingin minuman, makanan, sayuran bahkan es krim. Beliau menambahkan bahwa keunggulan dari ice pack dapat digunakan berulang kali dan alternative pengganti es batu. Setelah dilakukan pemaparan materi diberikan pula post tes kepada kelompok nelayan. Tidak hanya pemaparan materi yang diberikan tim pengabdian melakukan demo pembuatan icepack/ice gel sederhana yang dapat dibuat sendiri oleh kelompok nelayan. Dalam kegiatan demo antusias yang cukup besar terlihat dari masyarakat nelayan dan ibu ibu para istri nelayan.
Di akhir kegiatan dilakukan pemberian modul dan icepack kepada dua kelompok nelayan yakni KUB Rajungan Jaya yang diketuai oleh Amir dan KUB Binanga Sangkarra II yang diketuai oleh Rusman Nas. (*)