Fakta Menarik ‘Milan-Sassuolo’ dan Scudetto ke-19 Rossoneri

Bagikan :

Milan, kananews.net – Pada 12 Januari 2014, Milan dengan Balotelli dan Kakà, dilatih oleh Massimilano Allegri, secara sensasional kalah di Reggio Emilia, melawan Sassuolo yang baru promosi dengan skor 4-3 melalui empat gol Berardi.

Kekalahan itulah yang membuat manajemen Rossoneri mengambil keputusan penting, Allegri dipecat. Digantikan oleh legenda Milan, Seedorf. Pria asal Belanda itu membawa kejutan, tetapi tidak begitu penting untuk mengubah seluruh musim. Sejak hari itu, Milan tidak pernah pulih. Inzaghi, Mihajlovic, Brocchi, Montella, Gattuso dan Giampaolo. Nama-nama yang berada di bangku pelatih Rossoneri setelah Seedorf.

Dengan Giampaolo, Milan mencapai titik terendah, eksperimen yang gagal. Tidak pernah meningkatkan perekrutan pemain dan konsep sepakbola yang tidak pernah dipahami oleh manajemen dan San Siro. Untuk itu, setelah melalui evaluasi yang panjang, arahan teknis tim dipercayakan kepada Stefano Pioli, yang dalam beberapa bulan pertama tidak mampu memberikan jejaknya di Milan.
Pada Januari 2020, manajemen memutuskan untuk membantu si pelatih dan merekrut Ibrahimovic selain Kjaer dan Saelemaekers. Tujuannya jelas, agar Milanello menghirup udara segar. Langkah itu tepat bagi Milan, dMilan bangkit kembali di masa pandemi. Namun langkah penting dan menentukan untuk masa depan Rossoneri adalah pada pertandingan putaran kedua antara Sassuolo dan Milan, di mana Rossoneri menang 2-1 dengan dua gol Ibrahimovic.
Beberapa menit setelah peluit akhir dibunyikan, Milan mengumumkan perpanjangan kontrak Stefano Pioli hingga Juni 2022. Sebuah kabar yang membuat heboh, karena sepertinya semua sudah selesai untuk kedatangan Ralf Rangnick di bangku pelatih Milan.
Setelah musim yang luar biasa, yang berakhir dengan kembalinya ke Liga Champions dan menghilangkan berbagai tabu, pelatih Rossoneri telah menetapkan tujuan baru untuk dirinya sendiri, untuk meningkat. Melampaui 79 poin tidak mudah, tetapi Pioli memenuhi harapannya dengan mencapai 86 poin dan meraih Scudetto.
Menariknya, rintangan terakhir Stefano Pioli, Sassuolo. Hampir seperti takdir, semuanya dimulai dari Reggio Emilia, dengan pemecatan Allegri, melalui Reggio Emilia, dengan pembaruan Pioli. Semuanya tertutup dan terbuka dari Reggio Emilia, di mana Milan dipastikan meraih Scudetto ke-19. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *