Makassar, kananews.net – Ratusan massa aksi yang tergabung dalam “Aliansi Unismuh Satu” kembali menggelar unjuk rasa Nasional di jalan Sultan Alauddin, Makassar, pada Senin (11/04/2022).
Sang Macan telah terbangun dari tidur lelapnya. Rindu masyarakat akan gemah suara peralawanan Mahasiswa ketika Pemerintah membuat kebijakan lucu akhirnya terbayar. Hari ini, gelombang satu Komando Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bergemuruh menuntut keadilan. Serentak dari Sabang sampai Marauke.
Di Makassar, seluruh titik strategis dijadikan panggung orasi oleh mahasiswa. Jalanan lumpuh total. Sementara, sektor Unismuh Makassar, terlihat ratusan mahasiswa memadati jalan Sultan Alauddin.

Aksi yang dipimpin Alfitrah Haskar ini memprotes dengan tegas kebijakan Pemerintah yang sejauh ini menyusahkan rakyat. Sejumlah kebutuhan pokok merangkak naik harga tanpa ampun.
Orator dari seluruh Fakultas Unismuh silih berganti menyuarakan aspirasinya. Mempertegas tuntutan yang telah dikaji sebelumnya. Menolak dengan tegas indikasi adanya penundaan Pemilu 2024.
Selain itu, beberapa tuntutan yang sama seperti dua hari sebelumnya kembali digemakan. Di antaranya, valuasi kinerja Menteri Perdagangan dalam menyikapi kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng, mendesak DPR untuk merevisi UU pemindahan Ibukota Negara (IKN), menolak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), mendesak DPR untuk normalisasi polemik BBM, copot ketua DPR RI, resuhfle Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, kembalikan marwah demokrasi, dan revisi UUD Omnibus Law.
Aliansi Unismuh Satu menilai Jokowi-Ma’ruf gagal total dan dituntut mundur dari masa jabatannya. Tertulis pada petaka aksi, “Jokowi-Ma’ruf Gagal Total: Mundur mako!”.
Sekitar pukul 15.00, Aliansi Unismuh Satu bergeser ke Pertamina Talassalapang. Menutup akses masuk sebagai bentuk protes atas naiknya harga BBM. Sekitar 30 menit melakukan orasi di depan SPBU, massa kembali ke depan kampus.

Menariknya, di tengah-tengah aksi mahasiswa Kesenian Unismuh melakukan aksi dengan lukisan. Beberapa lukisan yang mewakili perasaan masyarakat hingga hari ini.
Demonstrasi berangsung hingga sore hari dengan damai. Jendral Lapangan, Alfitrah Haskar menutup aksi dengan membacakan pernyataan sikap. (*)