Perlu Keberanian

ByAdmin Kana

Feb 25, 2022
Bagikan :

kananews.net – Pada akhirnya memang umat ini dituntut untuk berani dan mampu melakukan hal-hal di luar kebiasaannya (unconventional). Melakukan kebiasaan itu adalah hal biasa. Tapi melakukan hal-hal di luar yang biasa itu adalah luar biasa. Tentu dengan catatan bahwa unconventional thing (hal di luar kebiasaan) itu tetap berada dalam batas-batas al-Haq (kebenaran) yang kita yakini.

Tidak kalah pentingnya umat ini juga dituntut untuk mampu keluar dari zona nyamannya dan memulai langkah yanh lebih menantang. Salah satu zona nyaman kita adalah bekerjasama dengan sesama komunitas. Hal itu nyaman karena memang sudah demikian seharusnya dan tidak perlu ada kekhawatiran dan kecurigaan. Tapi di saat kita mampu keluar dari zona nyaman itu dan menjalin kerjasama dengan orang-orang yang berbeda dari kita maka itu adalah juga luar biasa.

Dan karenanya walau secara kwantitas jumlah peserta biasa saja, bahkan mungkin lebih kecil dari biasanya, saya menganggap parade Minggu lalu itu sangat istimewa. Keistimewaannya ada pada keberanian penyelenggara untuk melakukan hal-hal yang unconventional dan keberanian keluar dari zona nyaman dengan menghadirkan tokoh-tokoh agama sebagai Honorary Grand Marshal (tamu-tamu kehormatan) parade Islam itu.

Apakah umat menerima keputusan itu? Sebagaimana mestinya dalam sebuah kehidupan komunal di mana saja, ada yang setuju tapi ada pula yang tidak setuju. Saya sebagai ketua pelaksana justeru mengambil sisi positifnya. Bahwa perbedaan itu tidak saja merupakan fenomena demokrasi yang hidup. Tapi sejatinya perbedaan merupakan tanda-tanda kehidupan. Bukankah tanda-tanda tabiat alam yang hidup dihubungkan “ikhtilaf”? Lihat misalnya “ikhtilaf alsinatikum wa alwanikum” (perbedaan bahasa dan warna kulit). Juga “ikhtilaf al-lael wa an-nahaar” (pergantian siang dan malam).

Oleh karenanya bangsa yang hidup adalah bangsa yang siap menerima perbedaan. Dan disaat bangsa menganggap perbedaan sebagai ancaman (threat) maka bangsa itu boleh jadi sedang berada di ambang kematiannya. Bravo Muslim Parade!.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *