Unconventional Way

ByAdmin Kana

Feb 22, 2022
Bagikan :

kananews.net – Ketika saya menjadi ketua parade Muslim di tahun 1998, saya melakukan beberapa perubahan yang justeru dinilai agak ekstrim oleh sebagian. Saat itu isu terbesar adalah isu politik antara Saudi yang dituduh mewakili kelompok wahabi dan Iran yang memang menganut Syiah.

Setelah memikirkan tantangan-tantangan yang komunitas Muslim hadapi di Amerika saya berkesimpulan bahwa sangatlah tidak bijak untuk terpecah, sebagai umat, walau memang ada perbedaan-perbedaan fundamental itu. Antara Sunni dan Syiah misalnya, terdapat perbedaan mendasar di antara kedua kelompok ini. Tapi karena di hadapan kita adalah non Muslim yang perlu diberikan pemahaman akan kebersamaan umat Muhammad SAW, saya kemudian terpikir mengikutkan komunitas Syiah dalam parade ini.

Tapi ketika saya memunculkan ide itu para Imam dari kalangan Sunni banyak yang protes. Apalagi mereka yang berasal dari  Asia Selatan (Pakistan, India dan Bangladesh). Maka tantangan saya selanjutnya adalah meyakinkan mereka bahwa para ini adalah simbol “wihdah” (kesatuan) umat. Minimal dari sudut pandang hubungan publik (public relations) komunitas Islam Amerika.

Untuk mewujudkan itu, langkah pertama yang saya lakukan adalah merombak kepanitiaan parade Islam. Di susunan kepanitiaan saya bentuk “religious advisory council” atau majelis penasehat keagamaan dengan mendudukkan imam-imam yang berpengaruh dari kedua pihak. Saat itu ada 4 komunitas berpengaruh di kota New York. Arab, Afro Amerika, Asia Selatan, dan satunya lagi khusus dari Komunitas Syiah. Dari keempat kelompok komunitas ini saya meminta kesediaan satu imam yang paling dihormati untuk duduk sebagai penasehat.

Alhamdulillah dengan izin-Nya juga parade Islam tahun itu menjadi sebuah perhelatan terbesar dalam sejarahnya. Apalagi kali ini dipimpin oleh seorang imam yang bukan dari kalangan mainstream (mayoritas) kelompok komunitas Muslim di kota ini.

Pilihan saya dalam menyatukan kelompok-kelompok Muslim di kota New York ini tentu bukan tidak menemukan tantangannya pula. Saya banyak mendapat pertanyaan, bahkan tuduhan, jika saya sudah syiahe, atau minimal pro syiah dan Iran. Tapi saya juga menyadari bahwa tanpa keberanian untuk melakukan di luar jalur yang biasa (unconventional) parade Islam ini tidak bergerak ke mana-mana, baik secara kwantitas maupun kwalitas. Salah satu tujuan utama parade ini adalah untuk menyampaikan pesan ke Amerika bahwa umat Islam di negara ini esksis dan bersatu. Maka dengan menyatukan semua elemen besar kalangan umat menjadi bukti nyata dari pesan itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *