Makassar, kananews.net – Siapa yang tak mengenal Djamal Dilaga? seorang seniman Nasional sarat pengalaman asal Makassar ini telah berkeliling Indonesia dari pentas ke pentas.
Saat ini Djamal Dilaga menjabat sebagai Dewan Kesenian Makassar (Periode 2013-2025). Dia juga menjabat sebagai Direktur Artistik Studio One dari 1997 sampai sekarang. Tergabung juga di Gank Artistik Teater Sindikat Sarung Bugis (SSB) Makassar dari 1979 sampai sekarang.
Seniman asal Kota Daeng ini telah berkeliling Indonesia hampir di semua ajang pentas seni. Pernah pentas keliling dilorong-lorong bersama Rombongan Sandiwara Petta Puang, menari selama kurang lebih tiga tahun, pada Oktober 1996 memperkuat Tim Sulsel pada Festival Nasional Teater di Bandung (10 penyaji terbaik) dan mendapat penghargaan dari
Kepala Taman Budaya Sulsel sebagai Pembantu Pria Terbaik, Lamakkaroda Totenribali Soppeng – Makassar 1996, Pentas keliling pulau Jawa Teater Ketika Kita Kaku 1999-2001.
Selain itu, Djamal Dilaga juga pernah ambil bagian di Pentas Palu Indonesia Dance Festival Teater Kausal Tanah Batu 2002, Pentas Festival Ritual Toraja Teater Menunggu Batu Tumbuh 2002, Two Man Play Kereta Kencana 2003, Mega-mega 2005, Imangkawani 2009, Domba-domba Revolusi 2011, Drama Komedi Situasi Atas Nama Cinta 2013, Datu Museng & Maipa Deapati 2014, Malam Jahanam 2016, I Ma’ddi; Daeng Rimakka 2018, Karaeng Pattingaloang 2019.
Pada 8 November 2021 lalu, seniman Djamal Dilaga turut meramaikan acara Launching buku kekasih Forum Lingkar Pena (FLP) Unismuh. Saat itu, dia membawakan Dramatical Cerpen dari salah satu tulisan cerpen pada buku karya Tetta Sally.
Dari data yang didapatkan oleh tim kananews.net, Djamal Dilaga pernah mensutradarai beberapa teater, di antaranya:
- Monolog Dar Der Dor (Empat penyaji Sutradara terbaik
Temu Teater Sulsel 1999) - Monolog Yel
- Drama Dokter Gadungan (Lima Penyaji terbaik pada Festival Teater Sulsel 2000)
- Performance Duka Kotaku
- Drama Pelangi
- Monolog Stres
- Performance Primitif Dalam Kota
- Performane Kotaku Kotor (Merespon Hari Bumi)
- Teater Nyanyian Ruang
- Performance Semua Dari Kita
- Performance Kemana (Seni Out Door pada Journal Of
Moment Arts) - Performance Kaki kaki Yang Bingung
- Two Man Play Kereta Kencana
- Teater Egon
- Teater Mega-Mega
- Nyanyian Urban (Kampanye Masyarakat Miskin Kota)
- Domba – Domba Revolusi
- Drama Komedi Situasi Atasa Nama Cinta
- Monolog Masa Kecil Dalam Derita di pentaskan diberbagai
tempat Makassar – Nunukan – Kolaka – Gorontalo – Parepare – Takalar - Kini dalam proses penggarapan Sebuah Drama Sayang Ada Orang Lain
Sebagai Instruktur pada Pelatihan-pelatihan:
- Pelatihan Artistik dan Stage Management Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi
Sulawesi Selatan (2003) - Workshop KeAktoran Temu Teater Mahasiswa Nusantara IV Gorontalo (2005)
- Workshop Ke Aktoran pada Festival dan Workshop Teater Mahasiswa Se Nusantara UIN
Alauddin Makassar (2006) - Workshop Stage Management pada Festival Teater Mahasiswa Indonesia (FTMI) IV Se
Sulsel Dan Sul Bar Bengkel Sastra DEMA BSID FBS UNM (2007) - Workshop Stage management pada workshop management Seni Pertunjukan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata propinsi Sulsel (2007) - Workshop Seni Teater pada LINGKAR SENI MERAH SATU Nunukan (2014)
perbatasan Indonesia – Malaysia - Workshop Artistik dan Keaktoran pada Festival Monolog Pelajar Kolaka (2017)
- Workshop Teater dan Puisi pada Guru-guru Sekolah Dasar Kab. Maros Sulsel (2018)
- Workshop Penata Artistik / Setting Pada Festival Teater Mahasisswa Indonesia (FTMI)
XIV Se -SulSelBar Komunitas Seni Adab (KisSa) UiN Alauddin Makassar (2018) - Workshop Penata Artistik / Setting Pada Festival Teater Mahasisswa Indonesia (FTMI)
XV Se -SulSelBar UKM Seni SIBOLA IAIN PALOPO (2019) - KeAKTORAN Pada PELATIHAN DASAR TEATER (PELDASTER) TEATER PENETI
GORONTALO (2020) - Serta pada pelatihan-pelatihan dasar kesenian Sanggar Merah Putih Makassar dan
UKM-UKM Seni Kampus di Makassar
Selain dari statistik di atas, beberapa penghargaan pun telah diraih. di antaranya:
- Sebagai peran pembantu terbaik pada
festival teater nasional di Bandung 1996 - Nominasi aktor terbaik pada Festival teater
sulsel 1998 - Empat penyaji sutradara terbaik pada temu
teater sulsel 1999 - Celebes award 2007 oleh pemerintah prop.
Sulsel di bidang teater. - Penghargaa sebagai Seniman pada
Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS)
yang diikuti oleh peserta didik Siswa SD, SMP,
SMA, SMK dan SLB Propinsi Sulawesi Selatan
2017
“Saya terjun ke dunia kesenian (Teater) karena cinta. Sebenarnya saya tak punya bakat.
Tapi bagi saya bakat 5% kemauan 95%. Jika kemauan besar saya yakin kemampuan kita mampu kita olah,” tutur Djamal Dilaga.